Budi mengusap-usap lututnya yang masih terasa sedikit aneh setelah kontak dengan awan lenticular aneh di langit tadi. Setelah mengingat kejadian akhir minggu kemarin bersama Maya, Budi jadi merasa harus segera memberi tahu gadis itu tentang pengalamannya barusan.
Memang, penampakan awan lenticular tadi berbeda dengan kejadian terakhir di mana dia mendapatkan pesan tentang masa depan dari ibunya kemarin. Awan lenticular tadi memberikan sensasi yang berbeda, meskipun sepertinya masih berhubungan erat dengan kondisinya saat ini.
Budi merasa yakin, ada sesuatu di balik awan lenticular yang menggantung di langit tadi. Sesuatu yang sengaja bersembunyi di balik awan, atau awan itu sendiri sebenarnya adalah semacam shield yang biasa digunakan sebagai perisai bagi mata manusia. Yang jelas, Budi yakin itu bukan awan biasa. Tidak ada awan biasa yang bisa membuat tubuh fisik seseorang menjadi sakit, bahkan dirinya yang telah mengalami kejadian ajaib di masa lalu.