Malam itu tiba, malam dimana sebuah bencana terjadi. Seorang pria terbangun dari tidurnya, ia terbangun dengan keadaan lengannya diborgol dan kakinya juga diborgol.
BRUK!!
Riana terbangun kaget karena suara Qei tampaknya jatuh dari kasur. Riana langsung ingat jika itu sudah waktunya. Riana pun bangun dan benar saja, ia melihat Qei berubah. Tubuhnya menjadi kaku, matanya memerah, wajahnya memucat.
"Sudah kuduga kau berubah, hah... kau tak bisa kemana-mana, Qei! " ucap Riana enteng.
Ia pun dengan susah payah membawa Qei kembali naik ke atas kasur untuk tidur kembali. Selepas bisa menidurkan Qei dengan baik, Riana pun menepuk-nepuk Qei dan mengusap wajah Qei agar matanya tak melotot ke arahnya. Meski sejujurnya ini adalah hal yang menyeramkan bagi Riana. Tapi, bisa dipastikan jika ia masih mampu mengontrol rasa takutnya.