Sepanjang Qei bekerja, pikirannya terus tertuju kepada Deon dan keluarganya. Bagaimana dengan Lia? Bagaimana mereka makan dan hidup sehari-harinya? Mereka makan dari mana? Mereka pasti sangat depresi sekali karena satu per satu keluarganya meninggalkannya.
Kala itu, Eren datang dengan membawa berkas baru untuk Qei kerjakan. Sebuah kesempatan emas bagi Qei untuk menanyakan mereka kepada Eren. Sebab, Deon jelas sangat dekat pastinya dengan Eren.
"Hai, Qei. Semangat pagi ya! Kau sangat rajin sudah datang," puji Eren sambil masuk ke dalam ruangan kerja Qei.
"Hei, Bung! Ketuklah pintu dulu padaku!" suruh Qei kesal.
Eren hanya menyengir tanpa dosa, kemudian ia pun segera menyimpan berkas-berkas baru di kantor tersebut yang harus Qei kerjakan.
"Nih, kerjaan baru. Habis aku panggil dari luar, kau tak ada menyahut. Aku susah untuk mengetuk pintu jadi ya sudah aku masuk saja," jelas Eren.