'Meninggal dalam menjalankan tugas?' Tanpa disadari, sudut bibir Zhao Youlin melengkung seraya tersenyum mengejek.
Dari dua tembakan yang mengenai jantungnya, salah satu tembakan memang ditembak dari belakang. Jadi seharusnya itu berasal dari penembak jitu yang kabur dan bersembunyi dalam kegelapan, sementara tembakan lainnya… tidak ada yang lebih tahu kecuali dirinya, bahwa tembakkan itu sebenarnya ditembakkan dari arah jam dua, yang merupakan arah tim penyelamat di bawah pimpinan Kapten Li berada, seperti yang dikatakan oleh petugas polisi.
Zhao Youlin selalu berpikir bahwa dia akan terbunuh di tangan musuh dan mati ketika dia menjalankan tugas. Namun, tidak seperti yang dia harapkan, bahwa suatu hari rekannya lah yang berada satu tim dengan dirinya yang akan membunuhnya dari belakang sambil sembunyi di kegelapan.
Memikirkan hal itu, membuat ekspresi wajah Zhao Youlin yang semula tenang menjadi sedikit berubah. Namun, perubahan itu tidak bertahan lama, ekspresinya dengan cepat kembali seperti semula seperti tak terjadi apapun.
Untungnya, ibu angkat Zhao Yulin telah meninggal lima tahun yang lalu. Selain itu, dia adalah anak yatim piatu yang orang tuanya telah meninggal karena kemalangan. Karena itu, dia menganggap kematiannya tidak akan berdampak bagi siapa pun. Orang yang mungkin bersedih hanyalah Mu Chen, Mu Chen akan menangis sebentar, lalu dia akan baik-baik saja setelah beberapa saat.
Ibu Mu Chen dan ibu angkat Zhao Yulin adalah sahabat baik, mereka tumbuh bersama sejak kecil. Karena hubungan inilah, dia selalu memperlakukan Mu Chen sebagai adiknya sendiri. Sayangnya, dia tidak akan pernah melakukan hal ini lagi di masa depan.
Sementara Zhao Youlin memikirkan hal ini, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki dari luar. Tak lama kemudian, seorang gadis berpakaian pelayan masuk dengan nampan berisi makanan yang terlihat biasa saja. Bahkan ada sedikit ekspresi ketidaksukaan di wajahnya. Seolah-olah, mengantarkan makanan ke Zhao Youlin adalah hal yang merepotkan.
"Nyonya, sudah waktunya makan malam." Gadis itu dengan kasar meletakkan nampan makanan di atas meja dekat jendela samping Zhao Youlin, bahkan dia berbicara dengan cara yang tidak menyenangkan.
Tidak ada rasa hormat terhadap majikannya. terlihat dari cara bicaranya. Sebaliknya, penuh dengan kebencian yang terlihat sangat jelas.
Zhao Youlin berkedip sebentar. Ketidakpedulian Mu Tingfeng terhadap pemilik asli tubuh ini membuat semua orang di rumah membencinya. Apalagi saat mereka mengetahui bagaimana perilaku pemilik asli tubuh ini, seorang wanita dari keluarga ternama menggunakan cara kotor menipu Mu Tingfeng untuk tidur dengannya dan mendapatkan posisi sebagai Nyonya di keluarga Mu. Meskipun tidak berani menyinggung apapun di depannya, tapi mereka bergosip tentang semua ini di belakangnya.
Zhao Youlin masih ingat saat dia dalam keadaan tak sadarkan diri. Samar-samar dia mendengar jeritan mengerikan dari para pelayan. Para pelayan itu berpikir bahwa selama Zhao Youlin tidak mati di dalam rumah ini, mereka tidak akan dihukum meskipun mereka memiliki sikap tidak patuh dan berperilaku tidak hormat terhadap majikannya.
Zhao Youlin mengarahkan pandangannya dan melihat pelayan yang tidak sopan itu. Tampaknya Mu Tingfeng telah mendengar kabar tentang istrinya yang melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya beberapa hari yang lalu, tapi dia tidak pernah mengunjungi istrinya sekalipun. Inilah yang menjadi alasan para pelayan untuk ikut serta mengabaikan hal-hal mengenai hidup dan mati majikan mereka.
Pelayan itu menaruh kedua tangannya di dada, dan ketika tatapannya bertemu dengan tatapan Zhao Youlin, hatinya sedikit gemetar ketakutan. Dia merasakan, bahwa ada sesuatu yang berubah sejak wanita itu bangun.
Meskipun pelayan itu merasa takut, pelayan itu berubah pikiran begitu dia mengingat apa yang telah dilakukan Nyonya itu sebelumnya. Dia langsung menegakkan punggungnya dan mengerutkan kening sambil berkata, "Apa yang kamu lihat? Jangan makan jika kamu tidak mau, ini namanya pemborosan makanan bagimu untuk tetap hidup."
Setelah dia berbicara, dia meraih nampan yang baru saja dia letakkan. Dia jelas ingin mengambil nampan darinya dengan tujuan membuat Zhao Youlin kelaparan. Bagaimanapun, itu bukan kejadian pertama kalinya dan wanita itu tidak bisa melakukan apapun selain menahan amarahnya.
Sayangnya, kali ini dia harus merasa kecewa.
Zhao Youlin menyipitkan matanya, saat pelayan itu meletakkan tangannya di atas nampan, dia mengangkat tangan kanannya dan dengan cepat menepisnya dengan tepat dan kejam.
"Ah… " dan detik berikutnya, bunyi gedoran keras dan jeritan para pelayan memenuhi seluruh bagian ruangan di kediaman keluarga Mu.