Zhao Youlin memperhatikan sedikit kesedihan di mata kepala pelayan, dan hatinya tergerak, dia memberi hormat dan berterima kasih kepada satu-satunya pelayan tua yang setia dengan keluarga Mu, yang baik terhadap mereka, terutama kepada Joy.
"Joy sangat menyukai kepala pelayannya, jadi jika kepala pelayan memiliki waktu bebas di masa depan, anda harus datang dan menemui Joy karena itu anda harus tau alamatnya. Kami tidak akan menyambut orang-orang dari keluarga Mu, termasuk kepala pelayan keluarga Mu dan para pelayan lainnya, Namun kami akan menyambutmu sebagai nenek tercinta Joy."
Saat kepala pelayan mendengar kata-kata Zhao Youlin, matanya mulai berkaca-kaca, dan dia berkata dengan sedikit bersemangat, "Aku mengerti."
Zhao Youlin tersenyum, dan meminta Joy untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kepala pelayan, mengambil barang bawaan mereka, dan masuk ke dalam mobil Luo Weibing lalu melaju ke arah rumah baru mereka.
"Bu, apakah kita akan pergi dari sini?"
"Iya." Zhao Youlin dengan lembut membelai kepala Joy dan mengangguk.
"Lalu apakah kita akan kembali lagi di masa depan?" Joy mengangkat kepalanya dan bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Joy masih ingin kembali ke sini?"
Joy ragu-ragu sejenak, lalu tiba-tiba memeluk pinggang Zhao Youlin, dan berkata dengan suara teredam, "Joy akan selalu bersama ibu dimanapun ibu berada."
Zhao Youlin tertegun, dan tatapannya menjadi semakin lembut ketika melihat Joy, "Oke, ibu dan Joy akan bersama selamanya."
Luo Weibing, yang mengemudi di depan, mendengarkan interaksi antara keduanya di kursi belakang, hingga membuat dagunya hampir jatuh. Sulit membayangkan bahwa wanita yang kuat dan tangguh seperti itu akan merawat seorang anak dengan kelembutan seperti ini.
Selain kaget, Luo Weibing pun semakin yakin bahwa dia harus memegang erat anak ini.
Joy membungkuk di pelukan Zhao Youlin untuk sementara waktu, seolah mengingat sesuatu, dia mengangkat kepalanya dan bertanya, "Kalau begitu ibu, kemana kita akan pergi sekarang?"
Zhao Youlin tersenyum lalu mencubit wajah bulat kecil Joy, "Pergi ke rumah baru kita."
"Rumah baru?"
"Yah, rumah baru yang hanya ada ibu dan Joy."
Saat Zhao Youlin berbicara, Joy menatap rumah di belakangnya untuk terakhir kalinya dan perlahan menghilang dari pandangannya. Selain itu, dia menarik pandangannya tanpa sedikit pun keengganan.
Hampir tengah hari ketika mereka meninggalkan rumah keluarga Mu. Kelaparan melanda, namun bagi kedua orang dewasa hal itu bukanlah sebuah masalah, tetapi anak kecil tidak bisa menahan rasa lapar mereka.
Memikirkan hal itu, Zhao Youlin akhirnya membawa Joy ke sebuah restoran kecil yang bersih dan nyaman. Tentu saja, makan siang terakhir dibayar oleh Luo Weibing, ini adalah hadiah kecil untuk memberi selamat kepada Zhao Youlin dan keponakan kecilnya atas pindahan ke rumah baru mereka.
Zhao Youlin memberinya tatapan menghina, dan diam-diam berpikir bahwa pria ini ternyata masih pelit seperti sebelumnya. Dia tahu bahwa dia seharusnya membawa Joy ke restoran kelas atas yang begitu mahal, dan melayaninya dengan baik. Namun, setelah di pikir-pikir, orang ini mungkin tidak akan repot-repot membayar tagihan dengan sukarela.
Setelah makan siang, Luo Weibing mengantar keduanya ke rumah baru mereka.
Untungnya, apartemen itu tidak sejauh yang dia pikirkan. Itu hanya satu jam perjalanan dari rumah keluarga Mu. Apalagi letaknya di daerah berkembang Kota S. Jadi, akan nyaman bagi mereka dalam hal transportasi dan berbelanja.
"Berhenti di sini saja, terima kasih untuk bantuanmu hari ini." Zhao Youlin memegang Joy dan menyeret kopernya. Kemudian berdiri di depan pintu apartemen, dan tersenyum pada Luo Weibing.
Luo Weibing tersedak, dan berkata dengan wajah sedih: "Kakak Zhao, setidaknya kamu bisa mengundangku untuk minum teh. Bagaimana kamu bisa mencampakkanku setelah menggunakanku."
Zhao Youlin tersenyum kecil, dan dia berkata "Ya, selama kamu tidak keberatan untuk datang ke rumah kami, dimana Joy adalah anak yatim dan aku adalah seorang janda sekarang. Tapi, jika ayahmu mencari tahu dan salah paham denganmu setelah kejadian tadi, kamu akan selalu di persilahkan untuk mampir."
"..." Dia memang bukan tandingan wanita ini setiap saat dan sepanjang hari. Sangat pahit rasanya, dikalahkan oleh wanita seperti ini!