Begitu Luo Weibing melangkah keluar dari pintu kafe, kakinya seketika lemas di tempat.
Zhao Youlin melipat tangan di dadanya dan melihat ekspresi tertekan dari Luo Weibing, lalu berkata, "Lihat dirimu, kamu masih utuh!"
Luo Weibing bergumam beberapa kali dengan ekspresi sedih terlihat di wajahnya, "Kakak Zhao, kamu hanya berdiri dan berbicara saja, tapi tidak akan mendapat resiko apapun. Apakah kamu tahu siapa Mu Tingfeng itu? Jika ayahku mengetahui bahwa aku berhubungan dengan mantan istrinya… uhukk. Ayahku pasti akan mematahkan kakiku dan menendangku keluar dari rumah!"
Zhao Youlin menatapnya malas, "Jangan khawatir, ayahmu tidak akan tahu."
"Bagaimana kamu tahu?" Luo Weibing memandang Zhao Youlin penasaran.
Zhao Youlin terlalu malas untuk menjelaskannya. Jadi dia memilih untuk meraih telinga Luo Weibing dan menyeretnya ke tempat parkir, "Diam, jika tidak, aku akan membuangmu ke sungai dan menjadi makanan ikan."
Seseorang yang tidak memiliki keberanian, pasti akan takut dengan ancaman Zhao Youlin. Mendengar kata-kata Zhao Youlin, dia langsung terdiam, karena takut Zhao Youlin benar-benar akan menceburkannya ke sungai dan dijadikan makanan para ikan.
Zhao Youlin dengan santai masuk ke dalam mobil Luo Weibing. Dan saat itulah Luo Weibing kemudian menyadari sesuatu, "Kakak Zhao, ke mana mobil yang mengantarmu pagi tadi?"
Mobil yang membawa Zhao Youlin tadi pagi, jelas bukanlah mobil biasa. Dan juga bukan taksi yang bisa disewa di tepi jalan. Tadi itu terlihat seperti mobil pribadi yang khusus ditugaskan untuk mengantar Zhao Youlin oleh keluarga Mu.
"Aku memintanya kembali terlebih dahulu. Jadi kamu harus mengantarku kembali sekarang, setelah itu bantu aku pindahan." Zhao Youlin kemudian memberikan sebuah alamat, tanpa memberi Luo Weibing kesempatan untuk menolak.
Luo Weibing tercengang, namun tetap kembali melajukan mobilnya. Jadi sejak awal, Kakak Zhao sudah merencanakan semuanya. Pertama, dia membuat pria itu menunggunya selama satu jam, lalu dia memasuki kafe dan membuat keributan, setelah itu dia meminta tumpangan gratis dan aku tanpa sadar menjadi buruh dadakan untuk membantunya pindahan rumah dan melakukan hal lain lagi. Kakak Zhao kamu sangat kejam!
Luo Weibing tidak bisa berhenti mengeluh di dalam hatinya, tetapi dia juga tidak berani menunjukkan kekesalan di wajahnya. Dia kemudian menyalakan mobil tanpa mengeluh dan melaju menuju alamat yang dikatakan Zhao Youlin.
Setelah berjalan sebentar, Luo Weibing tidak bisa menahan diri, dan kembali bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kakak Zhao, yang barusan itu… "
"Hmm?"
"Ituloh, kata-kata yang terakhir tadi kamu katakan... Apakah itu benar?"
Zhao Youlin terdiam sejenak, lalu tersenyum dingin dan berkata, "Sejak aku berada di tubuh ini, ini pertama kalinya aku bertemu Mu Tingfeng. Lalu, apakah menurutmu itu benar atau salah?"
Luo Weibing menelan ludahnya dengan susah payah, "Dengan kata lain, itu semua tidak benar? Kakak Zhao, itu terlalu… "
Zhao Yulin mengangkat alisnya, "Terlalu apa?"
"Terlalu kejam!"
"Kejam?" Zhao Youlin tersenyum, "Aku sudah cukup baik untuk tidak merendahkannya dengan mengatakan, bahwa dia telah didiagnosa menderita penyakit kelamin."
"...Kakak, aku sudah mengenalmu sangat lama, tapi ini pertama kalinya aku tahu bahwa kamu sangat tidak tahu malu."
Zhao Youlin tersenyum ketika dia mendengar kata-kata itu, mengulurkan tangan dan menepuk bahu Luo Weibing, lalu berkata dengan setengah tersenyum, "Ah Bing, Kakak perempuanmu ini, sebenarnya bukan orang yang tidak tahu malu."
Luo Weibing, "...Benarkah?"
"Tapi, aku akan kehilangan kemanusiaanku ketika aku menjadi tidak tahu malu."
Luo Weibing, "..." dia berpikir dalam hatinya, memang benar bahwa wanita dan seorang penjahat adalah orang yang paling sulit untuk dihadapi. Perkataan orang jaman dulu memang benar, di masa depan aku harus lebih waspada, dan harus menjauhi para wanita, terutama wanita yang ada di hadapannya sekarang!
Suasana di dalam mobil menjadi hening sesaat, dan setelah beberapa waktu, Zhao Youlin tiba-tiba mengingat sesuatu, lalu berkata dengan suara teredam, "Luo Weibing."
Luo Weibing yang sedang berkonsentrasi mengemudi, ketika mendengar suara Zhao Youlin, dia lalu menoleh dan menatap dengan curiga, "Hah? Ada apa?"
"Jangan beritahu orang lain tentang kondisiku saat ini." Zhao Yulin berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Termasuk Mu Chen."