"Tadi kamu ngapain aja sama Lion?" tanya Papi begitu mereka sampai di ruang rawat Liona.
Pintu saja belum di tutup, tapi pertanyaan Papi sudah lebih dulu menghadang.
"Papi! Kita baru sampe loh! Aku aja masih duduk di kursi roda, belum balik ke kasur. Jadi tunggu nanti ya, kalau mau nanya-nanya!" sahut Liona.
Liona bukannya tidak suka dengan pertanyaan Papi atau sengaja menghindar! Tentu tidak, dia hanya ingin Papi terlebih dahulu melihat kondisi.
"Iya deh iya, yaudah kamu bisa naik sendiri kan? Jadi Papi gak perlu susah payah gendong badan kamu yang berat ini!" balas Papi.
Jika tadi Liona berhasil naik ke ranjang yang di tempati Lion, maka dia pasti juga bisa naik ke atas ranjangnya sendiri.
Papi tidak perlu lagi susah payah mengangkat tubuh Liona. Tulang pinggangnya bukan lagi tulang pinggang anak muda sesuai Arkan, jadi saat mengangkat beban sangat terasa ngilu. Seakan tulangnya siap patah.
"Papi kok gitu sih? Gak ikhlas ya bantuin anaknya?" tanya Liona sengaja memelas.