Setelah menghabiskan menu makan siang yang dibawakan Mami, bukannya senang Liona justru cemberut, bibirnya tertekuk ke bawah dan dia jadi lebih banyak melamun.
Arkan yang baru saja selesai mencuci tangannya setelah menghabiskan satu bungkus nasi Padang dengan lauk yang sangat menggugah selera makannya terpaku,
"Kenapa lagi ni bocah!" gerutunya dalam hati.
Bukankah tadi Liona senang saat mendapatkan kiriman menu makan siang dari Mami, tapi kenapa detik ini justru sebaliknya?
Cepat sekali perubahan mood Liona atau mungkin Arkan yang tidak menyadari bahwa sejak tadi Liona tidak bahagia?
"Kamu kenapa de?" tanya Arkan. Dia lantas mengambil tempat duduk tepat di samping Liona yang sedang bersandar sambil menatap langit-langit ruang rawat.
Liona tidak menjawab, dia benar-benar fokus menatap langit-langit ruang rawat yang jelas tidak akan pernah berubah walaupun Liona menatapnya lebih dari sepuluh jam.
