Pintu ruang rawat Liona kembali terbuka, Arkan dan Bunda masuk bergantian. Di barisan belakang ada dokter Reza dan satu perawatnya.
"Selamat pagi Liona," sapa dokter Reza dengan senyum manis khasnya.
Liona yang sedang duduk di atas ranjangnya balas tersenyum.
Bunda bergegas menarik Lion ke belakang, memberikan ruang bagi dokter Reza untuk maju, memeriksa Liona.
"Gimana kondisi kamu sekarang?" tanya dokter Reza.
Untuk yang kedua kalinya dokter Reza bertanya hal seperti itu. Ya, mau bagaimana lagi sudah kebiasaan dan tatakrama seorang dokter pada pasiennya.
"Alhamdulillah, jauh lebih baik. Tapi, masih agak lemes Dok," jawab Liona.
Setidaknya hari ini dia telah menemukan kembali arti semangat dalam hidupnya.
Bibirnya bisa dengan mudah menyunggingkan senyuman. Ada Lion di sampingnya. Walau nanti Tuhan berkata lain, dia sudah siap dengan itu.
Liona akan berusaha untuk mengerti bahwa dia tidak akan pernah bisa menggenggam apapun yang bukan miliknya.
