Pukul satu dini hari, Arkan sudah meringkuk nyaman di ranjang milik Liona sedangkan Liona masih asik duduk di kursi teras balkon sambil mendengarkan musik melankolis.
Suasana yang mendukung hatinya untuk terus meratapi lara.
Tanpa sadar dari setiap bait lagu yang dia dengar membawa Liona pada tangis bisu. Dia merindukan Rio juga Lion.
"Lion, aku kangen banget. Kamu sekarang lagi apa? Biasanya kalau aku belum tidur dan masih duduk melamun di teras balkon kamu sering chat aku," gumam Liona di keheningan.
Ini bukan lagi malam hari, tapi dini hari. Saat kebanyakan manusia sedang terlelap menikmati mimpi-mimpi indah mereka, tapi beda dengan Liona. Dia justru terjaga karena sebaris rasa rindu yang menggebu.
"Aku kangen sama kebersamaan kita. Cepet pulang Lion, cepet sembuh. Aku selalu menunggu kamu di tempat yang sama. Hanya saja akhir-akhir ini kesibukan menyita waktuku. Aku juga enggan mengirimkan surat karena masih ada rasa kecewa yang mengganjal di hati," sambung Liona.
