Selepas sarapan pagi Liona lantas bergegas mengganti pakaiannya.
Arkan sudah menunggunya. Arkan juga sudah berpesan agar Liona tidak usah berdandan. Karena waktu terusik berjalan dan Arkan sudah memiliki janji bertemu dengan temannya.
Liona mengangguk patuh, lagi pula siapa yang suka berdandan? Liona? Tidak! Dia hanya gadis biasanya yang jelas jauh dari make up.
Bukannya tidak ingin, dia hanya malas dengan rentetan brush juga bedak.
"Okey! Udah cukup cantik," ucap Liona menilai penampilannya di depan cermin besar yang menggantung di kamarnya.
Setelahnya dia bergegas meraih tas sekolah dan sepatu. Walau hari ini tidak ada kegiatan, absen juga tidak berlaku, tapi dia masih memiliki agenda bersama anggota OSIS.
Sekarang dia pemimpin di organisasi. Liona harus bisa bersikap profesional. Mengesampingkan masalah hatinya dan terus berjuang demi masa depan yang baru dia pijak.
"Liona!" teriak Arkan kencang.
Liona masih sibuk mengikat tali sepatunya. Tas sudah berada di punggung.
