Nasi beserta lauknya sudah habis, hanya tersisa kertas coklat, botol air mineral kosong dan kantung kresek putih.
Liona dan Arkan memilih untuk tetap berada di sana. Menikmati warna langit yang perlahan berubah kemerahan.
"Papi ada chat Kakak?" tanya Liona.
Jam menunjukkan pukul lima sore, biasanya Papi sudah pulang dari kantor. Liona dan Arkan juga sedang bersantai di kamar masing-masing.
Tapi, kali ini berbeda. Liona juga Arkan memilih untuk menghabiskan waktu di taman rumah sakit. Menunggu adzan magrib, setelah menunaikan kewajibannya baru mereka akan berpamitan pulang.
Lion, Bagas, Bara juga Ari sudah lebih dulu pulang.
"Gak ada," jawab Arkan singkat.
Lenggang, suara kicau burung yang kembali ke sarangnya sayup-sayup terdengar. Suaranya berasal dari pohon beringin yang ada di depan sana.
Beberapa burung yang lain tampak terbang di udara. Pemandangan yang indah, wujud kuasa Sang Ilahi yang tidak akan pernah bisa diciptakan manusia.