Di kamar Liona Arkan tengah merengek meminta adiknya untuk berhenti belajar walau hanya lima menit.
"Liona, udah dong. Otak Kakak juga udah blank nih! Capek dari tadi dikebut meriksa jawaban ini!" rengek Arkan. Tangannya mengangkat tinggi-tinggi selembar kertas berwarna putih yang tidak hentinya diberikan Liona.
Kertas berisi soal-soal dan jannnah yang telah Liona selesai. Arkan bertugas untuk memeriksa apakah jawaban Liona benar atau salah.
Tapi, sudah dua jam keduanya nonstop belajar. Apalagi Liona, dia terus saja membaca dan menulis.
Buku-buku tebal itu tampak menggulung. Sisi-sisi halamannya bahkan ada yang lecek, saking terus dibalik oleh tangan Liona.
Di meja belajar Liona berserakan kertas. Belum lagi tong sampah dan lantai.
"Liona! Kamu dengerin Kakak gak sih!" keluh Arkan karena rengekannya tidak didengar Liona.
