Di lain tempat Rio juga tengah merasakan rasa sakit, awalnya Rio sempat mimisan lalu dia memilih untuk beristirahat tapi, kini justru kepalanya yang terasa nyeri.
Sambil memegang kepala Rio berteriak, "Aww! Sakit!"
Raungan kesakitan Rio terdengar sampai ke depan kamar, salah satu asisten rumah tangga yang hendak memberikan makan malam, tercengang mendengarnya.
Dengan tangan yang membawa nampan dia mengeluh, "Ya Allah den Rio," ucapnya panik. Dia langsung berputar arah. Turun ke lantai satu, meletakkan kembali nampan makanan itu di meja makan yang kosong lalu pergi ke ruang kerja Papa Rio.
Tangannya gemetar, panik sekaligus khawatir, cepat-cepat dia mengetuk pintu ruang kerja tuannya, "Tuan, " ucapnya sambil terus mengetuk pintu.
"Masuk," jawab Papa Rio yang sedang sibuk dengan data yang tertera di layar laptop.
Karena panik, dia bergegas masuk. Menunduk takut-takut di hadapan Papa Rio.