Keesokan paginya setelah Liona, Papi juga Arkan menghabiskan sarapan di waktu yang benar-benar pagi. Pukul setengah enam, Arkan lantas mengajak Liona untuk menemui tukang urut andalannya saat dulu belum pindah ke rumah ini.
"Kaki aku gak papa kok. Cuma masih bengkak dikit aja," tolak Liona.
Kakinya juga sudah dibalut kain untuk meredam rasa sakitnya. Kain yang khusus untuk penderita patah tulang.
"Enggak! Takut makin bengkak. Udah mending di urut dulu. Lagian kamu kan belum bisa jalan. Tadi aja masih minta di gendong," sanggah Arkan.
Dari bangun, mandi, sampai makan di ruang makan Liona tidak lepas dari bantuan Arkan.
Arkan menggendong adiknya ke mana pun dia hendak pergi.
Liona yang manja benar-benar membuat dirinya tak perlu lagi berolahraga.
"Iya Lio. Papi juga setuju sama Kakak kamu," imbuh Papi.
Dia sudah memberikan izinnya pada Arkan agar membawa putrinya itu ke tukang urut langganan Arkan.