"KAK ARKAN!" rengek Liona yang kesal karena Arkan terus saja asik bermain game.
"Bentar lagi De. 5 menit lagi kita cari makan," sahut Arkan.
Sudah sekian lama dia tidak bermain game, jadi sekalinya main dia tidak ingin berhenti sebelum mencetak ranking baru.
"Aku tuh laper! Aku gak bisa belajar lagi kalau perut aku masih laper. Kakak mau nilai adeknya turun?" sahut Liona.
Tubuhnya memerlukan energi agar bisa melanjutkan membaca beberapa materi ulang besok.
"Sabar De. Sabar," balas Arkan. Matanya masih fokus menatap layar televisi datar yang menampilkan game yang sedang dia mainkan.
Liona mendengus kesal, dia lantas bangkit berjalan mendekati Arkan dan,
Wush
Stik game yang ada ditangan Arkan berpindah ke tangan Liona.
"De!" teriak Arkan kesal.
"Kakak! Aku laper. Kalau emang gak mau nemenin yaudah. Ngomong aja langsung!" berang Liona.
Tangannya yang memegang stik game terangkat, lalu sekali hentakan stik game itu berpindah tempat ke ujung tempat tidurnya.
