"Loh! Kok lo balik lagi sih Li?" tanya Bagas.
"Rio udah pulang," jawab Liona jengkel.
Dia lantas duduk di samping Ari, sedangkan Lion kembali duduk di kursi yang ada di samping brankar Bagas dan Arkan berdiri di samping Liona.
"Gak usah jutek gitu kali," sahut Bagas.
Liona diam. Malas menyahut, ada hal yang lebih penting. Apa dia langsung pulang saja. Daripada duduk di sini menemani Bagas.
Ada Ari dan Bara ini! Jadi lebih baik dia menjenguk Rio kan.
"Ehh Kak! Pulang yu, di sini kan ada Kak Bara sama Kak Ari. Aku mau jenguk Rio ke rumahnya aja," ujar Liona.
"Li! Kok tega sih. Gue kan masih mau ngobrol sama lo," sela Bagas.
"Lagian kan si Rio udah bilang kalau dia gak papa, kamu masih penasaran juga sama kondisi dia? Se-peduli itu kamu sama dia!" imbuh Lion.
Liona balas menghela napasnya, aneh! Kenapa semua orang harus se-kepo itu dengan urusannya. Lagipula Rio itu kan sahabat Liona jadi sudah seharusnya dia peduli.
"Iya. Kenapa emangnya? Mau cemburu lagi?" sahut Liona tajam.