"Morning," sapa Liona pada Arkan dan Papi. Bukan hanya sapaan tapi, Liona juga mengecup singkat pipi keduanya.
"Morning," balas Arkan.
"Morning sayang. Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Papi.
Sebagai jawaban Liona mengangguk, dia lantas duduk di kursi yang biasa dia tempati. Tersenyum saat melihat hidangan yang tersaji di meja.
"Favorit aku semua. Ada apa nih?" tanya Liona curiga.
"Gak ada apa-apa. Ayo makan," sahut Papi.
Tentunya Liona antusias, dia langsung meraih piringnya dan mengisi dengan beberapa lauk pauk juga nasi.
Tenang bukan porsi kuli, masih porsi biasa.
"Gak mau ambilin kita makan gitu?" tanya Arkan.
Biasanya Liona akan membantu Arkan juga Papi menyiapkan makanan di piring. Tapi, sepertinya kali ini agar berbeda.
"Enggak dulu ya. Liona mau fokus makan," sahut Liona.
Tenang, dia tidak marah pada Arkan. Dia juga akan memaafkan tiga sahabatnya.
Ya, mau bagaimana lagi. Liona tetap membutuhkan bantuan mereka.