Di meja makan tidak ada yang berbeda. Liona menyantap sarapannya dengan tenang. Sesekali dia menimpali candaan Papi dan Arkan, selebihnya dia fokus dengan buku pelajarannya.
"Berangkat sama siapa Li?" tanya Papi.
"Kak Arkan," jawab Liona tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.
"Oh yaudah. Hati-hati ya. Papi berangkat duluan, ada meeting penting pagi ini. Assalamu alaikum," pamit Papi.
Papi lantas bangkit, sebelum berangkat dia lebih dulu mengecup singkat kening Liona dan menepuk pelan bahu Arkan.
"Waalaikum salam. Semangat kerjanya Papi," sahut Liona. Matanya masih saja fokus dengan buku. Sebegitu pentingnya belajar bagi Liona. Sampai dia tidak fokus dengan piring sarapannya.
"Waalaikum salam, hati-hati juga Pi," sahut Arkan.
Papi mengangguk lantas pergi meninggalkan Liona dan Arkan yang masih sibuk menghabiskan sarapannya.
"De," tegur Arkan.
Kacang. Liona memilih tetap fokus dengan bukunya.
"De!" tegas Arkan. Gak enak di kacangin tahu, gak.