Liona terdiam saat Mami dan suami barunya datang mendekat hendak memberi ucapan selamat sekaligus memotong kue untuk diberikan pada Liona.
Papi dan Arkan membeku di tempat masing-masing. Sedangkan Lion juga tamu lainnya yang diundang hanya bisa menelan salivanya kasar.
"Happy birthday sayang. Wish you all the best for you, maafin Mami karena gak bisa kasih apa-apa ke kamu," ucap Mami sebagai kata sambutan.
Kenapa harus sekarang? Kenapa? Kenapa juga Liona harus terlibat bercengkrama dengan Mami di depan umum.
Di depan anak-anak yang masih polos. Liona tidak mungkin terang-terangan menghindar atau mengabaikan Mami sebagai bentuk penolakan.
"Makasih," sahut Liona singkat. Dia lantas memotong satu potongan besar kue untuk Mami dan satu potong lainnya untuk suami barunya.
Mami tampak tersenyum sumringah. Dia sontak memeluk Liona erat dan mengecup beberapa kali kening dan pipi Liona.
Membuat Liona pasrah menerima perlakuan Mami tanpa terbawa suasana.