"Liona!" tegur Papi. Matanya tajam menatap Liona tidak suka.
"Maaf Papi," sahut Liona.
Bukannya apa, Liona hanya tidak suka jika di hari ulang tahunnya orang yang dulu pernah berseteru di masa lalu kembali mengusik ketenangannya.
Liona sudah berusaha untuk memaafkan semuanya dan benar-benar mengikhlaskan kepergian Mami. Sama seperti Papi tapi, Liona sering kali gagal dan terbawa suasana kembali.
Sampai akhirnya dia hanya bisa membenci semua hal yang pernah terjadi pada dirinya.
Dan jika Liona mencari titik sumber masalahnya selalu berakhir di Mami. Wanita yang hari ini mengirimkan kado ulang tahun Liona yang ke 17.
Ada satu kado lain yang Liona simpan, kado saat ulang tahunnya yang ke 16, dia masih belum membukanya sampai sekarang.
Kado itu dia letakkan di bawah kolong ranjang. Dia tidak ingin menyentuhnya atau penasaran dengan isinya.
Biarlah teronggok tak tersentuh dan berdebu.
"Buka dong kadonya," cicit Arkan.
