Chereads / Ricketly House / Chapter 93 - Papi Berulah

Chapter 93 - Papi Berulah

Ruang UGD tertutup rapat. Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Namun Liona masih dibuat khawatir dengan kondisi Arkan saat ini.

"Aku mohon, aku mohon," ucap Liona tidak henti.

Dia terus merapalkan doa-doa demi keselamatan nyawa Arkan.

"Non," ucap Pak Ahmad.

"Duduk pak," ucap Liona.

Pak Ahmad lantas duduk di samping Liona, terhalang dua kursi. Pak Ahmad dengan leluasa bisa melihat bagaimana kondisi Liona saat ini.

Anak majikannya itu tampak sangat khawatir dengan kondisi seorang pria di dalam ruang UGD yang kini tengah mendapat penanganan darurat dari dokter.

"Insyallah semuanya baik Non," ucap Pak Ahmad menenangkan Liona.

Liona mengangguk, sesekali kuku jarinya dia gigit demi meredam perasaan khawatir yang kian membuncah.

Hampir tiga puluh menit dokter memberikan penanganan pada Arkan, tapi tak kunjung selesai.

Hal itu yang membuat Liona semakin kalut. Apa mungkin luka yang diderita Arkan separah itu?

"Tuan akan datang ke sini Non," tutur Pak Ahmad.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS