"Kalian turun di sini ya," ucap Papi menghentikan laju mobilnya tepat di persimpangan menuju sekolah SMA Liona.
"Derita jadi anak bawang," gerutu Bagas.
"Sabar. Cuma sehari kok," sahut Liona.
Hari ini mereka akan menjadi anak bawang dari kakak kelas yang tidak memiliki akhlak itu.
Masa adik kelas disiksa, berangkat sekolah gak boleh dianterin orang tua, wajib pake kendaraan umum, terus ini pakaian pake pita-pita warna pink untuk murid laki-laki, belum lagi papan nama yang cukup besar.
"Udah ahhh. Ayo turun, takutnya nanti ada kakak kelas lewat, terus kita ketahuan, gue sih ogah kena hukuman! Baru juga masuk sekolah! Gak mau cari gara-gara!" sahut Liona.
"Tenang ada bokap lo sama bokap, nyokap Lion! Jadi kita pasti aman!" sela Bagas.
"Gak gitu juga! Bunda sama Ayah ada tugas lain, jadi masalah orientasi bukan urusan mereka!" balas Lion.
"Udah sana turun!" lerai Papi.