"Jadi benar itu kau, Ibu." Rashad tersenyum hangat pada wanita iblis itu, dia merasa sangat senang memiliki seorang ibu yang baik sepertinya. Apalagi kekuatan Ratu Iblis tidak akan mudah dibandingkan dengan siapa pun.
Begitu juga dengan wanita iblis yang sekarang tengah tersenyum manis padanya, sehingga kedua matanya terpejam itu tersenyum pula. Lain lagi dengan Celly yang tidak terbiasa dengan suasana seperti ini, dia merasa sedikit gugup dan masih takut dengan keberadaan wanita iblis itu.
"Kemarilah anakku, aku ingin memelukmu," ucap Ratu Iblis merentangkan kedua tangannya yang langsung disambut oleh Rashad. Pemuda situ menghambur pada pelukan ibunya. Ratu Iblisbtersneyum lebar, lengannya mengelus lembut rambut hitam Rashad.
"Kemarilah Celly," ucap Ratu Iblis itu membuat Celly menggerakkan kakinya untuk mendekati Ratu Iblis. Dia langsung merasakan kembali rangkulan hangat yang diberikan wanita iblis itu.