Chereads / Hanya Untuk Cinta / Chapter 12 - Bab 12. Hanya Untuk Cinta 12

Chapter 12 - Bab 12. Hanya Untuk Cinta 12

Putri Cerllynda melipat kedua lengannya di jendela, pandangannya lurus melihat ke depan sana. Dia tengah menantikan kabar baik dari seorang pemuda yang dia cintai akhir-akhir ini. Meski tidak terlalu lama mengenalnya, tapi dia dengan mudahnya menyimpulkkan jika dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada pemuda yang telah menolongnya dari para bandit.

Apalagi dia belum pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya, ini adalah pertama kalinya dia merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Setiap kali tidak bertemu dengan pemuda itu selalu membuat hatinya rindu, mendengar namanya di sebut saja sudah membuatnya tersenyum, apalagi membayangkan wajah tampan dengan senyuman yang manis itu.

Semuanya terasa aneh, dia terus memanggil nama pemuda itu dalam hatinya, merindukannya di setiap dirinya sendirian, dan bahagia saat dia dapat melihat pemuda tersebut meski tengah penuh dengan peluh dan tubuh kotor karena bekerja terlalu keras. Bahkan dia tetap menyukai semua hal tentang pemuda itu, bagaimanapun keadaannya, bahkan dia tidak lagi memedulikan kasta yang membentang luas yang siap menentang hubungan keduanya.

"Rasanya aku tidak sabar untuk dapat melihatmu Gress," gumam Putri Cerllynda dengan seulas senyum terukir di bibirnya. Dia sangat ingin melihat Gressylia, pemuda yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertana.

Setelah sekian lama dia memandang keluar jendela, akhirnya Putri Cerllynda memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman, melihat aktifitas semua orang di kerajaan. Dia melangkah keluar dari kamarnya, dua orang yang berdiri di depan pintu kamarnya langsung memberi hormat kepada Putri Cerllynda, juga dua pelayan wanita ikut mengiringi langkah kaki Putri Cerllynda pergi.

Dia berjalan sangat anggun dan memesona, semua orang pasti terkagum-kagum melihat sosok sempurna, sosok cantik bagai bidadari itu. Ya, untuk saat ini Putri Cerllynda memang menjadi gadis tercantik di negerinya.

Lantas, tidak heran jika banyak sekali yang ingin meminangnya, baik dari kalangan kerajaan ataupun bangsawan. Sedangkan kalangan terendah hanya akan menunduk tanpa berani menatap wajah cantik sang putri karena terlalu malu dengan derajatnya yang begitu rendah, yang tidak akan dapat berdampingan dengannya.

Namun, dari sekian pria yang melamarnya dia lebih memilih pemuda miskin dari kalangan terendah, yang sama sekali tidak memiliki harta sedikit pun. Bahkan rumahnya saja sangat kecil dan lebih pantas di sebut gubuk tua yang hampir rubuh itu

Mungkin, setelah ini semua orang akan mencela Putri Cerllynda yang memilih pria miskin dari pada empat pria dari kalangan kerajaan dan bangsawan. Tapi dia tidak perduli, karena baginya cinta itu bukanlah dari materi atau jabatan yang menjadikan seseorang dihormati.

Putri Cerllynda berhenti tepat di sebuah taman istana yang begutu megah, bunganya bemekaran indah, baunya sangat harup menyapa penciumannya. Lagi-lagi dia membayangkan jika dirinya tengah memadu kasih bersama kekasihnya Gressylia. Mungkin inilah namanya cinta yang yang membutakan dan menulikan dari segala hal yang ada di depan mata dan didengar telinga.

Putri Cerllynda duduk di kursi panjang berwarna putih, di sekelilingnya berbagai macam bunga tertanam rapi. Dia tersentum kecil saat memetik bunga yang ada di samping kursinya, mencium baunya yang sangat harum dan memabukkan.

"Ah sungguh, aku senang karena bunga-bunga ini bemekaraan tepat saat aku mendatanginya," gumam Putri Cerllynda sambil terus menciumi harum bunga tersebut. Sedangkan kedua pelayannya berdiri tidak jauh darinya, seakan mereka tak merasa lelah karena harus melakukan semua itu.

"Mina, Lisa!" panggil Putri Cerllynda kepada kedua pelayannya.

"Iya Tuan Putri, Anda membutuhkan sesuatu?" sahut mereka berdua yang verdiri di dekat Putri Cerllynda.

"Katakan apa itu cinta?!" ucap Putri Cerllynda tanpa melirik mereka dan masih asik memainkan kelopak bunga yang ada di lengannya. Kedua pelayan wanita itu saling tukar pandang, mereka bingung harus mengatakan apa, karena cinta itu sangat sulit untuk dijelaskan.

"Kenapa hanya diam? Jawab aku Mina, Lisa! Kalian itu sudah berkeluarga kan? Tentunya kalian tahu apa arti dari cinta!" ucap Putri Cerllynda lagi, seakan dia adalah remaja yang tengah mencari tahu apakah itu cinta?

"Tuan Putri, menurut Hamba, cinta itu sangat sulit untuk dijelaskan. Karena pada dasarnya cinta itu hanya dapat dirasakan di dalam hati Tuan Putri. Cinta juga terasa sangat indah dan menyenangkan jika menjalaninya berdua dengan kekasih," jawab Mina dengan kikuk, karena ini pertama kalinya tuannya menanyakan hal demikian. Kini mata Putri Cerllynda melirik Lisa, seakan meminta wanita itu untuk menjawab. Lisa tetap diam, wajahnya menyiratkan jika dia tengah berpikir, jawaban apa yang harus dia berikan.

"Cinta adalah, sesuatu yang tidak dapat dilihat Tuan Putri, cinta hanya dapat dirasakan. Cinta juga suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Ya, Hamba rasa begitu," ucap Lisa dengan kikuk.

Putri Cerllynda hanya menganggukkan kepalanya sebanyak tiga kali. Wajahnya tampak menampilkan jika dia tengah berpikir. Berulang kali Putri Cerllynda menyatakan cinta kepada Gressylia meski harus ditolak berulang kali dengan bahasa yang lembut, meski begitu dia tetap merasa sakit hati.

Dapat dikatakan dia memang tertarik dengan Gressylia dari pertama dia bertemu dan mengenal pemuda yang hebat dan baik hari seperti Gressylia, membuatnya terus saja memikirkan pemuda itu setiap harinya. Bahkan dia tengah berjuang untuk dapat menikah dengan pemuda idamannya.

"Jadi, aku sangat mencintainya," gumam Putri Cerllynda sambil tersenyum simpul.

"Maaf Tuan Putri, Hamba mendengar Anda menyukai pemuda dari kalangan rendah, benarkah itu Tuan Putri," tanya Mina yang mendengar Putri Cerllynda bergumam. Yang ditanya hanya mengangguk sambil mencabuti kelopak bunga itu dan menebarkannya di bawah kakinya, tepat berjatuhan di atas rerumputan yang terawat itu.

"Itu benar sekali Mina. Aku mencintai Gressylia, dia pemuda yang tampan, tidak memiliki harta. Tapi, hatinya sangat baik dan dia sangat hebat. Pertemuan pertamaku saat dia menolongku dari para bandit itu membuatku tidak dapat melupakan kehebatan dan ketampanannya, aku jatuh cinta padanya Mina. Tidak ada pemuda yang lebih sempurna untukku selain dia seorang," ucap Putri Cerllynda sambil membayangkan sang pujaan hati.

"Sungguh beruntungnya pemuda itu mendapatkan cintamu Tuan Putri, Hamba harap kalian berdua akan bersatu dalam ikatan suci. Tapi, bukankah Baginda Raja Carlin tidak menyetujuinya?" ucap Lisa menimpali.

Kedua pelayan itu memang cukup dekat dengan Putri Cerllynda, mereka yang telah menemaninya sejak kecil. Jadi, Putri Cerllynda tidak pernah canggung atau merasa malu untuk curhat kepada kedua pelayannya itu. Meski memang Mina dan Lisa sering kali merasa tidak nyaman dengan Putri Cerllynda yang sering cerita dengan mereka berdua.

"Bagaimana jika Baginda Raja besok menolak Tuan Gressylia mentah-mentah, Tuan Putri tidak ingin pemuda itu direndahkan oleh Baginda Raja Carlin bukan?" tanya Mina yang berhasil membuat Putri Cerllynda berpikir.

Benar apa yang dikatakan Mina, ayahnya memang tidak menyetujui Gressylia untuk menjadi suaminya. Lalu, bagaimana jika pria yang dia cintai direndahkan oleh ayahnya sendiri.

"Kau benar Mina, aku bahkan tidak memikirkan ini. Jika itu terjadi, Gress pasti akan sangat tersakiti. Tapi, aku sudah sampai di sini, aku tidak dapat mundur. Aku hanya mencintai Gressylia seorang diri," ucapnya dengan suara lirih.

Dia merutuki diri sendiri yang tidak memikirkan sejauh itu, jika itu akan terjadi pada Gressylia, bagaimanapun dia harus bertanggung jawab karena telah membuat Gressylia dihina oleh ayahnya.

"Kami harap Baginda Raja menyetujuinya Tuan Putri," balas Lisa mencoba menenangkan hati Putri Cerllynda yang memang tengah merasa tidak nyaman karena tidak memikirkan sejauh itu.