Di dalam kamarnya Lilyana masih menahan Lucas agar tidak keluar, dalam pikirannya mulai tersimpan perasaan egois. Jika dulu Moa merebut Lucas darinya secara paksa, maka Lilyana juga bisa melakukan hal itu.
"Kamu ingin keluar? Kamu mau menemani istrimu?" Lilyana bertanya pada Lucas yang tampak gelisah sedari tadi.
"Bukan itu Ly, kamu mengenalku sudah lama kan. Aku tidak bisa berlama-lama di sini hanya berdua. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku, kamu mengerti maksudku kan?" jawab Lucas.
Lilyana terkekeh pelan. "Baiklah, kamu bisa pergi. Aku kan tidur, sampai jumpa besok."
Dengan sangat tiba-tiba Lilyana memberikan kecupan pada pipi kakak tirinya.
"Terima kasih sayang, aku mencintaimu," ucap Lucas sebelum benar-benar keluar dari kamar Lilyana.
***
Lucas tersenyum miring saat orang suruhannya berhasil menemukan orang-orang yang terlibat dalam tragedi berdarah yang dialami oleh Lilyana. Pria itu segera menuju ke kamar Lilyana untuk memberi tahu kan informasi yang ia dapatkan.