Dengan semangat Rania berjalan ke arah rumah Lilyana dengan membawa sebuah kantung plastik berisi sekotak kue Sus yang beberapa hari yang lalu wanita itu inginkan.
"Ly, tadi aku lihat kue Sus cokelat, nih aku belikan buat kamu!" ucap Rania dengan suaranya yang lemah lembut.
Langkah kaki Rania terhenti begitu melihat di teras terdapat jejak kaki merah yang tampak seperti darah. Wanita itu mematung tak bergerak, ia tidak sadar saat melakukannya karena terlalu terkejut dengan segala kemungkinan yang hadir di otaknya.
Tanpa sadar makanan yang ada di tangannya sudah terjatuh di lantai begitu saja, wanita itu langsung berlari masuk ke dalam. Hal yang netranya tangkap saat pertama kali masuk ada jejak-jejak darah tak beraturan.
Hingga mata Rania menemukan tubuh yang terbaring miring dengan kedua tangan mendekap perut, genangan darah juga wajahnya yang banyak luka.
Rania histeris. "Lilyana!" Teriakan wanita itu terdengar sangat kencang.