"Eits, mau ke mana?" tanya salah satu wanita yang ada di sana.
"Pergi! Jangan menghalangi jalanku," ucap Lilyana.
Wanita yang mengganggu Lilyana tiba-tiba menyentuh perut Lilyana. "Wow sudah besar, isinya anak haram kan?"
Lilyana menggeram, tangan wanita itu refleks mengepal dan melayangkannya ke arah wajah si penghujat. Wanita berambut pendek itu berteriak kesakitan saat kepalan tangan Lilyana menyapa wajahnya yang tak seberapa cantik.
"Kalian akan mengalami nasib yang sama seperti dia jika berani menyebut anakku sebagai anak haram. Kalau perlu akan aku cungkil kedua bola mata kalian dan kuberikan pada anjing untuk dijadikan santapannya!"
Semua mahasiswa yang mengerumuninya tidak ada yang berani menjawab, berhadapan dengan kemarahan wanita itu adalah salah satu hal yang harus mereka hindari. Lilyana tidak segan untuk melukai siapa pun yang mengusik kehidupannya, dan mereka tak mau mengambil risiko untuk itu.
***