Vero dan juga ibu Jovan berlari mengejar pria itu. "Kenapa Nak?" tanya sang ibu panik.
"Perutku mual Bu," keluh Jovan.
"Masakan ibu tidak enak? Biasanya kamu suka masakan ibu."
Jovan menggeleng lalu kembali memuntahkan isi perutnya, pria itu hingga lemas membuat sang ibu menuntunnya ke dalam kamar agar beritirahat.
"Ibu buatkan susu, kamu istirahat saja ya ...."
Vero menatap khawatir ke arah sang ayah, ia takut jika terjadi sesuatu pada pria itu.
Jovan melihatnya, menatap sendu ke arah wajah khawatir sang anak. "Vero tidak perlu khawatir ya, mungkin ini masuk angin karena kehujanan tadi."
Vero mengangguk lalu meninggalkan sang ayah sendirian untuk beristirahat.
"Apa seperti ini yang sedang Lilyana rasakan? Terlebih dia sendirian di dalam rumah, tidak ada yang membantu dan mengurusnya. Seharusnya aku ada di sisinya, membelikan makanan yang sesuai dengan moodnya. Dasar tidak berguna!"
***