"Jangan lupa nanti periksakan ke dokter. Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa mahasiswa Anda, sekarang Anda sudah bisa pulang," ucap Lilyana santai.
Perkataannya bisa saja terlihat santai, tapi tidak dengan hatinya yang begitu mengkhawatirkan keadaan pria itu.
"Aku pulang, jaga dirimu baik-baik."
Pria itu berjalan keluar setelah membuka kunci pintunya dari dalam.
Sedangkan Vero, saat melihat ayahnya kembali pulang, gadis itu berlari keluar dari ruang kerja sang ayah. Sedari tadi ia melihatnya dari sana, melihat dengan jelas bagaimana tatapan mata penuh kerinduan yang ayahnya lakukan di sana. Bagaimana afeksi sang ayah yang selalu tertuju pada wanita itu, dalam hati kecilnya ia merasa sangat bersalah, namun keegoisannya mengalahkan segalanya.
"Andai saja Mam bisa membuat Papa sebahagia saat dia sedang bersama Kak Lilyana, pasti keluargaku tidak akan sehancur ini."
***
