Setelah melihat kepergian Vero, Jovan langsung kembali masuk ke dalam apartemennya. Pria itu langsung memeluk Lilyana dari belakang saat wanita itu sedang sibuk membereskan piring bekas makan Vero.
"Kamu datang?" tanya Lilyana basa-basi. Wanita itu menatap wajah tampan pria yang selama ini selalu ia kagumi setiap saat.
Jovan mengangguk namun ia enggan berbicara, melihat raut wajah Lilyana membuatnya sedih entah mengapa.
"Kamu masih belum sehat, sepertinya kali ini aku perlu memaksamu untuk pergi ke dokter," ucap Jovan. Pria itu mengusap pipi Lilyana yang tampak sangat pucat dan dingin.
Lilyana hanya diam, kali ini ia akan menuruti perkataan Jovan. Sampai sekarang keadaannya belum juga membaik, sebelumnya ia tidak pernah sakit sampai selama ini.
Wanita itu kini berbalik, ia teringat pesan Vero agar memandangi wajah Jovan sesering mungkin untuk ia simpan di dalam memori ingatannya.