Tidak terasa, tiga puluh hari sudah berlalu. Liburan mereka tinggal tiga hari lagi. Selama di sana, Reyner memperlakukannya dengan sangat baik. Puluhan kejutan pria itu berikan. Ini akan menjadi kenangan paling indah dalam hidupnya.
Tetapi, belakangan ini Celine tampak heran dengan anaknya, Marcel terus saja memperhatikan ruangan yang persis berada di sebelah kamar tempat mereka tidur.
"Marcel kenapa? Ngapain liatin pintu kamar itu terus? Kalau orangnya keluar, nanti nggak enak loh," tegur Celine.
"Mom, kata dady itu kamar kosong. Tapi, kemarin lampunya tiba-tiba nyala sendiri. Marcel takut...."
Celine mengernyit bingung, bagaimana Reyner bisa tahu jika kamar di sebelah mereka kosong?
"Dady bilang gitu?" tanya Celine memastikan.
Marcel mengangguk, "Iya Mom, beneran. Mana pernah Marcel bohongin Momy?"
Celine menuntun anaknya untuk masuk ke dalam kamar, perasaan Celine benar-benar tidak enak sekarang. Marcel memang jarang sekali berbohong padanya.