"Aku tahu kamu tertekan belakangan ini," kata Reyner. Pria itu baru saja selesai merapikan kemejanya untuk mulai bekerja.
Celine hanya melirik, ia sudah tidak berminat menyahuti ucapan suaminya.
"Nanti malem, Shel ngajakin dinner. Menurutmu gimana?" tanya pria itu kembali. Reyner mencoba memancing Celine agar mau menjawab perkataannya. Dari kemarin wanita itu hanya diam dan tak mau berbicara sedikit pun dengannya.
"Mau ikut dinner sekalian, nggak? Berempat, Marcel juga diajak," tawar Reyner.
"Diem aja nggak capek apa? Kamu mau apa, sih?" tanya pria itu lagi.
Celine mengangkat pandangannya ke arah Reyner. "Mau keluar, Rey. Kamu pikir enak di kamar udah satu minggu lebih. Jangan ajak aku ngomong, kalau kamu nggak mau kasih aku keluar."
Reyner menghela napas kesal. "Ya udah, siap-siap. Ikut aku ke kantor."
"Hah, kantor? Ngapain aku ikut ke sana? Aku cuma mau keluar rumah, bukan ikut kerja!" jawab Celine tak kalah kesalnya.