Celine meringkuk di dalam kamarnya, ia bisa mendengar jelas suara desahan dari kamar sebelah. Wanita itu menatap lurus ke arah depan, air matanya turun begitu saja.
Ini keterlaluan, bertahun-tahun ia mengemis cinta dari suaminya. Bertahun-tahun ia bertahan dengan semua tingkah Reyner yang selalu menyakiti hatinya.
Dulu ia rela berlutut agar tidak ditinggalkan, ia takut. Sekarang saat dirinya ingin pergi, Reyner mencegahnya. Namun bukan untuk menawarkan sebuah perdamaian dan cinta, melainkan untuk memberi makan ego pria itu.
Dia tidak pernah rela melepaskan Shela. Namun Rey juga menahan Celine untuk mencari kebahagiaannya sendiri.
Celine bangun dari tidurnya, mengusap pelan air mata yang menggenang di pelupuk mata. Sudah dia hari pintu kamarnya dibuka oleh Reyner. Namun, kunci rumah utama pria itu simpan sendiri.
Celine menarik satu buah tongkat golf, wanita itu menyeretnya hingga menimbulkan bunyi ngilu di telinga.