Jika boleh jujur, Celine itu sangat iba melihat Viola yang tampaknya sangat tertekan. Ibu anak itu juga belum datang untuk menengok anaknya. Bukan tanpa alasan, Rani bilang ia merasa sangat bersalah karena telah menampar anak perempuannya itu.
"Vio..., makan dulu ya? Tante temenin, kamu tadi nggak ikut makan malem loh."
Celine mengambilkan nasi di piring untuk Viola agar anak itu mau makan.
"Tante, biar aku ambil sendiri. Aku udah terlalu banyak ngerepotin Tante, jadi jangan buat aku semakin nggak enak udah numpang di sini," ucap Viola.
Celine mengangguk lalu memberikan piring yang baru terisi sedikit nasi kepada Viola.
Viola hampir sama seperti Jeno, keduanya selalu merasa takut menjadi beban di keluarga Celine. Padahal, nyatanya tidak pernah seperti itu. Baik Celine maupun Arevan menerima mereka dengan tangan terbuka.
"Mau ditemenin apa enggak? Kebetulan Tante juga belum ngantuk2. Atau, kamu mau cerita ke Tante?" tawar Celine.