Dengan masih mengenakan kursi roda, Marcel dan Celine datang ke acara pemakaman Reyner. Total, ada tiga kursi roda di sana bersama dengan Shela yang wajahnya tampak datar dan sedari tadi terdiam. Di belakangnya ada ibu Vero yang mendampingi wanita itu.
Arevan mengusap pelan bahu istrinya yang baru saja tenang, sedari pagi wanita itu menangis. Ini bukan lagi soal cinta, Celine sudah tidak memiliki perasaan apa pun pada Reyner. Tapi, melihat pengorbanan mantan suaminya untuk menyelamatkan Marcel membuat hatinya sakit. Biar bagaimanapun, ia pernah hidup bersama dengan pria itu sebagai pasangan suami istri.
Semua terjadi karena keteledorannya. Jika saja ia tidak terlalu fokus dengan ponselnya, maka semua ini tidak akan terjadi.
Sedangkan Marcel sendiri terus menatap sendu gundukan tanah basah di hadapannya. Tidak lagi peduli jika ada yang melihat matanya menangis. Bayangan tentang selama ini ia memperlakukan ayahnya dengan buruk terus terbayang.