Viola masih tidak mau mengalah, wanita itu terus mengekori Marcel. Ia tidak akan menyerah sebelum Marcel mengangkat tangan tanda kalah.
"Ngapain sih, ngikutin mulu? Katanya nggak suka, katanya nggak mau. Tapi ngintilin mulu!" sindir Marcel yang masih sibuk dengan laptop dan beberapa berkas di meja kerjanya.
"Diem aja bisa nggak! Protes mulu," gerutu Viola. Wanita itu sibuk melihat-lihat koleksi hiasan di ruangan Marcel.
"Eh, ada kamar tidur tersembunyi," ucap Viola senang. Wanita itu dnegan tidak tahu dirinya langsung masuk tanpa permisi.
"Heh, ngapain masuk-masuk ke situ! Awas aja kamu berantakin!" seru Marcel. Pria itu masih belum bisa meladeni tingkah absurd Viola karena pekerjaannya menumpuk sekali.
Viola tersenyum jahil, ia memutari kamar istirahat calon suaminya. Calon suami? Dih iyuh!
Pandangan wanita itu tertuju pada tembok yang ditutup kain warna silver. Tanpa permisi ia membukanya perlahan.