"Jovan..., lain kali tanya Momy dulu ya kalau mau berbuat sesuatu hal yang kiranya Jovan nggak paham. Kamu tahu sendiri kan, kalau papamu itu suka banget bercanda?" ucap Celine menasihati anak bungsunya.
Jovan mulai mendongak agar bisa menatap raut wajah ibunya. "Tapi Mom, temenku beneran langsung diem. Seharian dia nggak ganggu aku."
Celine menarik napas dalam-dalam. Perlu kesabaran lebih mengurusi semua penghuni rumah besar ini. Karena sifat dan sikap mereka semuanya berbeda-beda.
Ada yang jahil seperti Marcel dan Salsa. Ada juga yang menyebalkan seperti Arevan. Yang paling polos ada Jovan. Celine harus menambah lebih banyak stok kesabaran. Belum lagi nanti, saat anak di dalam kandungannya lahir.
Celine menarik pelan dagu Jovan saat anak itu ingin menundukkan kepalanya.
"Lihat Momy dulu, Momy belum selesai ngomong."
Jovan tentu saja menurut tanpa berani protes.