"Wuiihhh!"
"Yuhuuu!" Teriakan Marcel dan Jovan terdengar bersahutan saat melihat ukiran nama ibunya dan bukan lagi inisial di pinggang bagian bawah ayahnya.
Mereka semua tentu tidak pernah melihat, karena tentu ayahnya tidak akan pernah memakai celana sampai serendah itu.
"Dari kapan itu, Pa? Kok aku nggak pernah lihat?" tanya Marcel.
Arevan tersenyum bangga, "Barengan sama bikin tato inisial nama kamulah. Bagus kan?" pria itu menaik turunkan alisnya penuh percaya diri.
Marcel refleks mengangguk, menurutnya itu sangat seksi. Nanti, jika ia memiliki istri, akan Marcel buat juga seperti itu.
"Tapi, Pa, kalau di situ siapa yang mau lihat? Kecuali Papa telanjang baru tuh kelihatan!" ketus Jovan sembari membayangkan sang ayah tebar pesona di depan karyawannya yang masih muda-muda.
"Ya Momy kamu yang lihat, yakali mau dikasih lihat ke orang di jalanan!" jawab Arevan refleks.
Semua orang yang ada di sana langsung melotot mendengar jawaban Arevan.
