"Arggghhhh ...." Erangan penuh pesakitan keluar dari mulut Asya, saat sang suami tidak sengaja menendang perut wanita itu untuk menghalangi tujuan Asya yang ingin melayangkan pukulan ke arah perut Nancy.
"Aarrggh! Sakit!" Teriakan Asya menyadarkan Qianno yang masih berdiam kaku memeluk tubuh Nancy, istri keduanya.
"Asya!" teriak Qianno setelah menyadari jika sang istri tengah tersungkur karena terkena tendangan kaki tepat diperutnya.
Pria itu segera berlari ingin menghampiri Asya, namun wanita itu menolaknya dengan keras.
"Jangan menyentuhku! Kalau sampai terjadi sesuatu dengan anakku. Aku, tidak akan segan untuk membunuh anak yang dikandung wanita sialan itu sebagai balasannya!"
"Tidak Sayang, aku tidak sengaja. Maafkan aku, ayo kita ke rumah sakit!" bujuk Qianno.
Wanita itu menggeleng pelan sembari meringis kesakitan. "Pilih dulu salah satu, aku atau wanita itu yang akan tetap tinggal di rumah ini. Pilih Ge!"