Hari berlalu dengan sendirinya, Peyvitta sampai saat ini masih belum kembali bekerja. Dirinya masih mengistirahatkan pikirannya dari masalah yang entah apa saja itu.
"Hallo Mah, ada apa?" tanya Peyvitta mengawali panggilan dengan Mamahnya.
"Vitta, kamu ada uang gak?" tanya Neli to the point.
Kening Peyvitta mengernyit saat mendengar kata uang. "Uang?" Agak sedikit terkaget-kaget Peyvitta. "Berapa? Untuk apa?" tanya Peyvitta lagi.
"Mamah lagi butuh uang sekarang, nanti nominalnya Mamah kirim aja ya di chat."
Mendengar penjelasan itu, Peyvitta terdiam sambil berpikir. "Butuh? Bukankah Papah masih kerja?" tanya Peyvitta yang mengingat kalau Papahnya masih bekerja.
"Uang Papah kamu kan digunakan untuk menyicil hutangnya dengan Pak Santosa, makanya kamu cepetan nikah sama Pak Santosa, biar hutang kita secepatnya lunas."
Lagi-lagi akhirnya nyangkut pada Santosa. Rasanya Peyvitta begitu bosan mendengar pembahasan mengenai Santosa.