"Pah! Kenapa Papah malah nampar Deva?" tanya Neli yang begitu menyayangkan hal ini, bahkan Neli langsung melangkahkan kaki ke arah di mana Anaknya berada.
Dengan penuh kelembutan, Neli mengusap-usap pipi Anaknya, karena dia begitu menyayangkan hal ini, dia tidak bisa membayangkan apa yang sekarang tengah Pelvetta rasakan setelah mendapatkan sebuah tamparan dari orang yang selama ini sering membela bahkan melindungi dirinya lalu mendadak menjadi orang yang menyakitinya.
Berbeda dengan Peyvitta, memang Pelvetta begitu disayangi oleh kedua orang tuanya, sehingga sebuah perlakuan yang kasar adalah sebuah hal yang jarang dialami oleh Pelvetta.
"Anak Mamah gak ada gunanya, dia gak bisa bekerja sama dengan Papah dalam masalah ini." Herman membeberkan alasan kenapa dia bisa sampai menampar Pelvetta.