"Ih, lagi males kayak gini, kenapa harus ketemu umat sinting sih?!"
Retta ngomel-ngomel gak jelas saat sekarang dia bertemu dengan mereka yang entah siapa, tapi dia merasa kalau mereka mempunyai niat yang tidak baik, sebab terlihat jelas kalau sedari tadi mereka mengikutinya.
Entah siapa mereka, tapi baru awal saja mereka sudah memancing emosi yang berujung dengan mereka berkelahi, karena sudah dilihat kalau dari awal saja mereka sudah berniat tidak baik.
Mereka udah kerjaannya kayak gini atau gimana sih? Jago banget, cape gue.
Sekarang Retta sudah mulai mengeluh, apalagi mereka yang sekarang berjumlah 5 orang yang sudah pasti menguras tenaganya.
Menyerah bukan sebuah pilihan bagi Retta, karena dia tidak tahu apa yang mereka inginkan, masih mending kalau yang mereka inginkan adalah benda, kalau diri?
"woy! Jangan berani keroyokan!" teriak seseorang yang baru saja keluar dari mobilnya, dia langsung melangkahkan kaki ke arah di mana Retta sedang berkelahi.