"Lepaskan dia atau kamu nanti berurusan dengan saya?" Santosa seolah mengancam Retta di sini, dia merasa kalau Retta akan mengakhiri tindakannya.
Mendengar hal tersebut membuat Retta hanya mengukirkan senyuman miringnya, tidak ada ketakutan dalam dirinya, apalagi sekarang dia sudah benar-benar emosi.
Sepertinya siapa pun yang berhadapan dengannya tidak akan membuat dia merasa takut, karena ketakutannya seolah sudah tersingkirkan oleh amarah yang sudah menyelimuti dirinya.
"Saya tidak takut dengan anda!" tekan Rertta secara terang-terangan sambil menatap mata Santosa.
Bukan hanya Santosa yang merasa terkejut dengan apa yang terjadi sekarang, tapi Rey juga terkejut dengan semua ini, dia terdiam sejenak, karena dia cukup tahu kalau pacarnya tidak akan reda emosinya dengan begitu saja.
"Kalau ujungnya lo menjadi orang yang terus menghina kematiannya, kenapa waktu itu lo seolah menjadi orang yang menginginkan kehidupannya?!"