Setelah seharian dia berpusing-pusing dan juga lelah dengan pekerjaannya, sekarang dia merasakan haus. Peyvitta mengedarkan pandangannya untuk mencari minuman segar yang bisa dia beli dan dia nikmati sekaarang.
Bukan tidak ada yang menjual minuman, tapi kebanyakan minuman yang dipinggi jalan banyak yang beli dan terlihat mengantri, sementara Peyvitta begitu enggan mengantri sebab dia yang sudah ingin langsung menikmati minuman dingin saat ini juga.
Selain tenggorokkannya yang merasa ingin diberi asupan, ternyata sekarang perutnya juga demikian. Peyvitta merasakan lapar dan juga haus di waktu yang bersamaan.
Tidak ingin ribet, karena kalau dia buru-buru sampai ke Rumah juga belum tentu dia mau masak, sebab dia yang merasa cape sampai pada akhirnya Peyvitta berhenti di sebuah Restoran yang tak jauh dari tempat di mana dia merasa lapar.