Malam hari yang bisa dikatakan indah ini tidak menjadi malam yang indah untuk Peyvitta, sebab apa?
Sebab sekarang dia harus menemani seorang pria yang tidak diketahui dan semuanya berasal dari sebuah paksaan keluarganya.
Bukan dia yang tidak bisa menolak, hanya saja dia masih memikirkan apa dampai dari dia menolak hal yang sudah orang tuanya ucapkan.
Memang dia tidak peduli dengan hal tersebut, karena menuruti apa yang mereka ucapkan saja tidak membuat mereka bisa bersikap baik pada dirinya.
Bukan hal tersebut yang Peyvitta pertimbangkan, melainkan bagaimana sikap atau apa yang akan Santosa lakukan pada keluarganya, jika dia menolak ajakannya.
Di sini Peyvitta adalah anak perempuan yang lebih memilih untuk mengorbankan perasaannya, dibandingkan orang di sekitarnya harus merasakan yang namanya sakit atau menderita.