Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SANCTUARY

🇮🇩Serein_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
16.5k
Views
Synopsis
Aira seorang adis yang berusia 17 yang biasa menjalani kehidupannya yang monoton setiap harinya,harus berubah karena kedatangan orang orang baru di hidupnya. serta kehadiran seseorang yang membuat harinya berbeda. ''Nih buat lu ra.Doain gua menang hari ini,jangan lupa teriakin nama gua yang kenceng ya..''-R -Bahasa Baku non-baku -typo -jika ada kesamaan nama dan tempat mohon di maklumi -cover by pinterst yok di baca siapa tau nyantol..
VIEW MORE

Chapter 1 - CHAPTER 1

Namaku Aira mereka biasa memanggilku Ara.hari ini hari pertamaku di sekolah baruku,aku baru beberapa minggu pindah ke Jakarta.keluargaku sering berpindah pindah karena tuntutan pekerjaan ayahku yang membuat kami harus pindah mau tidak mau aku harus ikut dengan mereka. SekArang aku sudah terbiasa dengan hal itu,dan karena hal itu membuatku menjadi pribadi yang mudah bergaul.sekArang aku kelas 2 SMA dan hari ini aku memulai hari baru di sekolah baruku semoga mereka mau menerimaku.

SMA 21 Jakarta aku dengar sekolah baruku cukup terkenal elit karena alumninya yang terkenal dan banyak anak orang kaya yang bersekolah di sana…ya semoga saja kehidupanku disana tidak seperti di cerita cerita novel yang menceritakan anak dari kalangan menengah dibedakan karena kasta dan semacamnya.Aku terdiam di depan cermin memandangi tubuhku,menurutku aku tidak terlalu cantik sebagai seorang perempuan walaupun ibuku bilang aku cantik aku tidak percaya,mungkin dia hanya menghiburku.

Nyatanya selama 17 tahun aku hidup aku belum pernah berpacAran sekalipun agak miris memang tapi aku tidak peduli berpacAran atau tidak itu tidak ada gunanya,kehidupanku tetap monoton seperti biasanya .

''Ara cepat turun dan sArapan ayahmu akan segera berangkat''

''baik'' sahutku

Lamunanku langsung terhenti saat mendengar suAra ibu,beliau memiliki kebiasaan berteriak setiap pagi untuk memanggilku turun kebawah untuk sArapan.Bayangkan aku harus mendengar suAra auman setiap hari. tapi aku sudah biasa seperti itu mungkin jika orang lain mendengarnya akan terkejut kerap mendengar ibuku berteriak,tapi itulah makananku sehari – hari walau mau bagaimana pun dia tetap ibu kesayanganku,walau suAranya seperti auman singa.sikapnya sangat berbanding balik dengan ayahku beliau pribadi yang sangat tenang dan pendiam walaupun kadang ayahku agak konyol tapi jangan tanyakan bagaimana saat dia mArah,ibuku bahkan tidak berani membantah satupun perkataan ayahku, ya beginilah orang tuaku.

Aku segera bergegas turun ke bawah sambil menenteng tas ku,aku takut ibuku mengaum lagi.

''kenapa kau lama sekali..lihat ayahmu sudah selesai dan kau belum makan apapun.'' keluh ibuku.

''maaf aku sedang menyiapkan bawaanku.''ucapku sambil mulai memakan sArapanku.

''sudahlah ibu ini belum terlambat kok masih ada waktu…dan cAra cepat selesaikan sArapanmu ayah akan mengantarkanmu ke sekolah .'' ucap ayahku sambil tersenyum ke Arahku.

Aku memandang ayah dengan tatapan berbinar,terima kasih ayah kau menyelamatkanku dari auman ibu,dia hanya tersenyum melihatku seakan tau maksudku,aku langsung cepat-cepat menghabiskan sArapanku takut ibuku mengamuk lagi.

''aku sudah selesai, ayo berangkat yah'' sambil menenteng tas ku.

''oke ayo kita berangkat…ibu kami berangkat.''pamit ayahku sambil mengeluarkan kunci mobil dari kantongnya.

''hari-hati di jalan, semoga hari kalian menyenangkan.''sahut ibuku dari dapur.

JArak sekolah baruku tidak begitu jauh dari rumah hanya 10 menit kami sudah sampai disana.aku agak gugup hari ini aku takut tidak punya teman dan pArahnya aku takut kalau aku dibully tapi aku mencoba berpikiran positif bahwa aku akan diterima dengan baik di sana.aku terlalu sibuk dengan pikiranku sampai aku tidak tahu bahwa aku sudah sampai di depan gerbang.

''Ara.''

''Ara kita sudah sampai sayang.''

''ah…iya,ayah aku masuk dulu sampai jumpa.''

Aku langsung berpamitan dengan ayahku dan turun dari mobil. Setelah mobil ayahku melaju menjauh aku masih berdiri didepan gerbang memantapkan tekad ku dan melangkah masuk.

satu langkah itu akan memulai perjalanan hidupku yang baru disana.