Lelaki itu tersenyum dan mengangguk pelan. "Iya, aku ada di sini untuk ...."
Lavanya yang tengah memeriksa berkas, kini tertarik untuk melihat ke arah lelaki yang berpenampilan necis dan klimis tersebut.
"Apa ada urusan yang belum selesai dari kita, Pak?"
"Hmm, bukan sih. Sebenarnya ... saya ingin mengenal anda, apa boleh?"
Lavanya tersenyum tipis. Cukup aneh sekali permintaan orang yang ada di hadapannya sekarang ini, meminta untuk berkenalan dengannya begitu? Bukankah sebelumnya sudah tahu jika dirinya adalah siapa, dan di perusahaan ini menempati posisi apa juga.
"Baiklah, apa kamu belum mengenal saya siapa? Saya perkenalan diri dulu berarti ya, saya ... Lavanya dan bekerja di perusahaan ini," ungkap Lavanya dengan senyum yang mengembang pada wajahnya.
Mengulurkan tangan di hadapan lelaki tersebut yang menyambutnya dengan begitu gembira dan senyum puas.
"Perkenalkan, saya Kenzi dan salah satu pimpinan di perusahaan yang melakukan kerja sama dengan anda, Nona."