Delvin menatap Kenzi sendu. Ia sangat ingin mengetahui keberadaan dari Ilona, dan itu sungguh-sungguh.
Meskipun Kenzi sudah memberikan satu lontaran kalimat, entah kenapa dalam hatinya mengingkari. Delvin merasa Ilona masih hidup, tidak seperti yang didengar oleh telinganya barusan.
"Tolong katakan saja yang sebenarnya Kak, jangan seperti itu," kekeh Delvin pada Kenzi yang sedari tadi diam saja.
Kenzi menatapnya lekat-lekat. Ia bingung untuk mengatakan yang sesungguhnya, karena hal itupun percuma juga untuk Delvin. Sebab Ilona tidak akan mengingat apa pun yang pernah terjadi beberapa tahun terakhir ini, dan termasuk semua kenangan dengan lelaki itu.
"Itu adalah kebenaran Vin, kamu harus percaya dengan itu." Kenzi memilih untuk tetap bungkam dan tidak mengatakan hal yang sebenarnya pada Delvin.
"A--apa benar itu kebenarannya? Kenapa aku ... merasa jika Ilo masih hidup?" batin Delvin.