Lavanya masuk ke dalam kamar Ilona, dan melihatnya tengah merenung seperti itu. Ia lekas menghampirinya dengan tangan yang menyentuh pundak tersebut. "Dek, ada masalah apa lagi sama kamu?"
Ilona belum menyadari sama sekali jika Lavanya sekarang sudah pulang dari rencana liburannya. Saat mendongak dan menemukan kakak perempuannya itu, ia tersenyum senang. Buru-buru untuk memeluk erat, agar hatinya bisa lekas tenang.
Lavanya tidak masalah jika adiknya ini memeluk tubuhnya. Ia bahkan terus mengelus lembut punggung tersebut, dengan senyum yang terulas pada bibirnya. Tidak ada pembicaraan apa pun, hingga Ilona siap untuk bercerita sendiri.
Ilona masih tidak habis pikir dengan apa yang sedang dirasakannya ini. Suatu hal yang aneh, tentu saja, karena terus memikirkan sosok Delvin cukup membuatnya pusing.